Perkembangan Terkini Kasus Cacar Monyet

Perkembangan Terkini Kasus Cacar Monyet
Credit: Freepik

Bagikan :


Kasus cacar monyet yang belakangan merebak di beberapa negara masih menjadi perhatian dunia. Sebelumnya, kasus cacar monyet sering dikaitkan dengan riwayat bepergian ke daerah endemik cacar monyet di Afrika Barat dan Tengah. Namun pada awal Mei 2022 ditemukan kasus cacar monyet di Inggris tanpa riwayat bepergian ke daerah endemik dan tidak ada kontak langsung dengan pasien cacar monyet. Sejak itu, kasus monyet terus bertambah di beberapa negara lainnya.

 

Perkembangan Terkini Kasus Cacar Monyet

Menurut rilisan WHO yang dikeluarkan pada tanggal 27 Juni 2022, kasus konfirmasi cacar monyet telah mencapai 3413 kasus. Berdasarkan data tersebut, kasus terbanyak ditemukan di Eropa dengan catatan 2933 kasus atau sekitar 86% dari total kasus, diikuti dengan negara-negara di Amerika (11%), Afrika (2%), serta Mediterania Timur dan Pasifik Barat masing-masing kurang dari 1%. Satu kasus kematian dilaporkan di Nigeria pada kuartal kedua 2022.

Hingga kini di Indonesia belum dilaporkan adanya kasus cacar monyet. Namun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meminta masyarakat Indonesia untuk tetap waspada. Menurut catatan WHO, penambahan kasus cacar monyet semakin progresif dengan penambahan kasus hingga 1000 kasus setiap minggunya.

Meski pertambahan kasus cukup pesat, namun WHO saat ini belum menetapkan status cacar monyet sebagai Public Health Emergeny International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global seperti wabah Covid-19. Namun WHO mengimbau pemerintah di seluruh dunia untuk terus meningkatkan pengawasan, pelacakan kontak dan pengujian untuk memastikan bahwa orang yang berisiko terpapar cacar monyet memiliki akses vaksin dan perawatan cacar monyet yang tepat.

 

Rekomendasi Antivirus untuk Penanganan Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus yang berasal dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus di antaranya virus variola penyebab cacar (smallpox) dan cacar sapi.

Dilansir dari Cleveland Clinic, hingga saat ini belum ada penanganan khusus untuk cacar monyet. Umumnya pasien cacar monyet dapat sembuh sendiri dalam 4 minggu. Pemberian antivirus dapat mempercepat penyembuhan cacar monyet dan mengurangi gejala yang muncul namun obat-obatan tersebut belum diteliti untuk pengobatan cacar monyet secara khusus.

Berdasarkan rilisan WHO disebutkan bahwa kini European Medicines Agency telah menyetujui penggunaan obat Tecorivimat untuk penanganan infeksi terkait ortopovirus termasuk cacar monyet. Dengan persetujuan obat antivirus tersebut diharapkan segera didapatkan data mengenai keamanan dan efektivitasnya dalam melawan virus cacar monyet.


Saran dari WHO

Meskipun status cacar monyet belum menjadi darurat kesehatan global atau pandemi, namun WHO mengimbau seluruh negara untuk terus waspada pada gejala cacar monyet yang muncul di masyarakat. Beberapa gejala cacar monyet di antaranya:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit punggung
  • Nyeri otot
  • Lemas
  • Munculnya ruam dan lesi

Beberapa pasien juga dapat mengalami cacar monyet diiringi dengan infeksi menular seksual yang perlu mendapat pemeriksaan lanjutan.

Sebagai upaya pencegahan, masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, menghindari kontak lansung dengan hewan perantara virus cacar monyet, menghindari kontak langsung dengan orang atau benda yang terkontaminasi.

Jika Anda baru saja bepergian ke daerah endemik atau memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien cacar monyet lalu muncul gejala, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 02:19